Skip to main content

Sejarah Lahirnya Agama Hindu&Budha


1.      Lahirnya Agama  Hindu

Pertumbuhan  dan   perkembangan  kebudayaan  Hindu   di India  berkaitan   dengan  sistem  kepercayaan  bangsa   Arya  yang masuk  ke India pada  1500  S.M. Kebudayaan  Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan  sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang  dimilikinya. Sistem  kepercayaan  itu  berupa   penyembahan terhadap banyak dewa  yang dipimpin oleh golongan pendeta atau Brahmana.  Keyakinan bangsa  Arya terhadap kepemimpinan kaum Brahmana  dalam  melakukan  upacara  ini melahirkan  kepercayaan terhadap  Brahmanisme.   Selanjutnya   golongan  ini  juga  menulis ajaran mereka  dalam kitab-kitab  suci yang menjadi standar pelaksanaan upacara-upacara keagamaan. Kitab suci agama  Hindu disebut  Weda (Veda), artinya pengetahuan tentang agama.  Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia menjelaskan  tentang Weda terdiri dari 4 buah kitab, yaitu:

a.  Rigweda

Rigweda adalah kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran Hindu. Rigweda merupakan kitab yang tertua  dan kemungkinan muncul  pada  waktu  bangsa   Arya masih  berada   di daerah Punjab.

b.  Samaweda

Samaweda adalah kitab yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan yang wajib dilakukan ketika upacara  agama.

c.  Yajurweda

Yajurweda adalah kitab yang berisi dosa-doa yang dibacakan ketika diselenggarakan upacara  agama.  Munculnya  kitab ini diperkirakan  ketika  bangsa  Arya mengusai  daerah  Gangga Tengah.

d.  Atharwaweda

Atharwaweda adalah  kitab yang berisi doa-doa untuk menyembuhkan  penyakit,   doa  untuk   memerangi  raksasa. Doa-doa  atau  mantera pada  kitab ini muncul setelah  bangsa Arya berhasil menguasai  daerah  Gangga  Hilir.

Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak  dewa  yang masing-masing dewa  memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat.  Ada tiga dewa  utama  dalam agama  Hindu yang  disebut  Trimurti terdiri dari Dewa  Brahma  (dewa  pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung),  dan Dewa Siwa (dewa perusak). Sistem  kemasyarakatan  yang  dikembangkan  oleh  bangsa Arya  adalah   sistem   kasta.   Sistem   kasta   mengatur  hubungan sosial bangsa   Arya dengan bangsa-bangsa yang  ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat  berdasarkan fungsinya. Golongan   Brahmana  (pendeta)   menduduki golongan  pertama. Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.  Waisya (pedagang dan  petani)  menduduki golongan  ketiga,  sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau  golongan keempat. Sistem kepercayaan dan kasta menjadi dasar terbentuknya kepercayaan terhadap Hinduisme. Penggolongan seperti inilah yang disebut caturwarna.

 

2.      Lahirnya Agama  Buddha

Agama  Buddha  lahir sekitar abad  ke-5 S.M. Agama  ini lahir sebagai reaksi terhadap agama  Hindu terutama karena keberadaan kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama (563-486 S.M), seorang  putra  dari Raja Suddhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.  Untuk  mencari  pencerahan hidup,  ia meninggalkan Istana Kapilawastu dan  menuju  ke tengah hutan  di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah  pohon  (semacam  pohon  beringin) dan  akhirnya mendapatkan bodhi,  yaitu semacam  penerangan atau  kesadaran yang sempurna. Pohon itu kemudian  dikenal dengan pohon  bodhi. Sejak saat  itu,  Sidharta  Gautama dikenal  sebagai  Sang  Buddha, artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada  tahun  531 SM. Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun.  Wejangan  yang pertama disampaikan  di Taman Rusa di Desa Sarnath. Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkali-kali (reinkarnasi). Hidup adalah samsara, menderita, dan tidak menyenangkan. Menurut   ajaran  Buddha,  hidup  manusia  adalah menderita, disebabkan karena  adanya  tresna atau  cinta, yaitu cinta (hasrat/nafsu)  akan kehidupan. Penderitaan dapat  dihentikan, caranya  adalah   dengan  menindas   tresna  melalui  delapan   jalan (astawida),   yakni   pemandangan    (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, perkataan  yang  benar,   tingkah   laku  yang benar,    penghidupan   (mata    pencaharian) yang  benar,   usaha   yang  benar,   perhatian yang benar,  dan semadi yang benar.

(Sumber: Buku Sejarah Indonesia k13, hal58-60)





Comments

Popular posts from this blog

7 kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

  1. . Aset Sumber Daya Manusia Aset Sumber Daya Manusia adalah sesuatu yang dimiliki dari manusia, misalnya daya pikir, ide, pendapat, dan tenaga yang bisa melakukan berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk apapun. Didalam ruang lingkup sekolah SDM pun harus bisa dilakukan sebaik mungkin. Terlebih orang-orang yang berada dalam bidang pendidikan harus memiliki kompeten dan integritas yang tinggi dalam bidangnya. Seperti halnya yang ada disekolah kami, bagaimana seorang Guru Sejarah bisa merangkap menjadi Konten Creator, ataupun guru TIK bisa menjadi seorang ahli musik. Hal-hal yang demikian tentunya bisa membuat sekolah itu sendiri mendapatkan SDM yang luar biasa dan merupakan aset berharga  yang dimiliki sekolah tersebut 2. Aset Sumber Daya Alam Aset Sumber Daya Alam adalah  segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam menjadi aset sekolah ketika aset yang dimiliki tersebut dapat dikelola

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (PPG Daljab 2022)

Pada kegiatan ini, Saudara akan memperoleh bimbingan/arahan dari dosen/guru pamong terkait pelaksanaan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi yang nanti akan dituangkan dalam   LK  Hasil Riset Sederhana .   Serangkaian kegiatan eksplorasi alternatif solusi yang akan Saudara lakukan meliputi: Mengelompokkan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk  m enyusun  dan mempersiapkan bahan presentasi  Melakukan kajian literatur untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. Melakukan wawancara terkait alternatif solusi dengan  guru/k epala  s ekolah / pengawas sekolah /rekan sejawat di sekolah , pakar yang ditentukan secara mandiri  untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. dibawah ini adalah contoh LK 2.1 E ksplorasi Alternatif Solusi  

Pengembangan Perangkat Pembelajaran (PPG DalJab Tahun 2022)

Mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran Inovatif) memiliki beban belajar 3 (tiga) sks. Kegiatan pembelajaran matakuliah ini terdiri atas empat langkah: (1) Eksplorasi alternatif solusi (2) Penentuan solusi (3) Pembuatan rencana aksi (4) Pembuatan rencana evaluasi. Kegiatan eksplorasi alternatif solusi dilakukan dengan cara mengeksplorasi sejumlah alternatif solusi untuk penyebab masalah yang sudah ditentukan, melakukan riset dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan lainnya yang relevan, dan melakukan analisis pros dan cons (kekuatan dan kelemahan) masing-masing alternatif solusi.Kegiatan penentuan solusi dilakukan dengan cara melakukan analisis solusi yang paling relevan dari alternatif solusi yang telah dieksplorasi. Pada analisis penentuan solusi tersebut mahasiswa berkonsultasi dengan dosen, instruktur, dan guru pamongnya. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan a