Skip to main content

Hasil Kebudayaan Mesolitikum ( Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche )

 

a.  Kebudayaan Kjokkenmoddinger.

kjokkenmoddinger= sampah  dapur


Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark, kjokken berarti dapur dan modding dapat  diartikan sampah  (kjokkenmoddinger= sampah  dapur). Dalam kaitannya  dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur antara  Langsa di Aceh sampai  Medan.  Dengan  kjokkenmoddinger ini dapat memberi informasi bahwa manusia purba zaman mesolitikum umumnya bertempat tinggal di tepi pantai.  Pada tahun  1925Von Stein Callenfals melakukan  penelitian di bukit kerang  itu dan menemukan jenis kapak genggam (chopper)  yang  berbeda dari  chopper  yang  ada di zaman paleolitikum. Kapak genggam yang ditemukan di bukit kerang di pantai Sumatra Timur ini diberi nama  pebble  atau  lebih dikenal dengan Kapak  Sumatra.   Kapak  jenis  pebble   ini terbuat dari  batu  kali yang  pecah,  sisi luarnya  dibiarkan begitu saja dan sisi bagian dalam dikerjakan sesuai dengan  keperluannya. Di  samping   kapak   jenis pebble  juga  ditemukan jenis kapak  pendek  dan jenis batu  pipisan  (batu-batu alat  penggiling).  Di Jawa batu  pipisan ini umumnya  untuk menumbuk dan menghaluskan jamu.

b. Kebudayaan Abris Sous Roche

Kebudayaan    abris    sous    roche    merupakan   hasil kebudayaan     yang     ditemukan    di    gua-gua.    Hal    ini mengindikasikan    bahwa      manusia     purba     pendukung kebudayaan ini tinggal  di gua-gua. Kebudayaan  ini pertama kali dilakukan penelitian oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat  Sampung,   Ponorogo.   Penelitian  dilakukan tahun 1928 sampai 1931. Beberapa hasil teknologi bebatuan yang ditemukan misalnya ujung  panah, flakke,  batu  penggilingan. Juga  ditemukan alat- alat  dari  tulang   dan   tanduk   rusa.  Kebudayaan abris sous  roche  ini banyak  ditemukan  misalnya di Besuki, Bojonegoro,  juga di daerah  Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.


Abris Sous Roche









Comments

Popular posts from this blog

7 kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

  1. . Aset Sumber Daya Manusia Aset Sumber Daya Manusia adalah sesuatu yang dimiliki dari manusia, misalnya daya pikir, ide, pendapat, dan tenaga yang bisa melakukan berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk apapun. Didalam ruang lingkup sekolah SDM pun harus bisa dilakukan sebaik mungkin. Terlebih orang-orang yang berada dalam bidang pendidikan harus memiliki kompeten dan integritas yang tinggi dalam bidangnya. Seperti halnya yang ada disekolah kami, bagaimana seorang Guru Sejarah bisa merangkap menjadi Konten Creator, ataupun guru TIK bisa menjadi seorang ahli musik. Hal-hal yang demikian tentunya bisa membuat sekolah itu sendiri mendapatkan SDM yang luar biasa dan merupakan aset berharga  yang dimiliki sekolah tersebut 2. Aset Sumber Daya Alam Aset Sumber Daya Alam adalah  segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam menjadi aset sekolah ketika aset yang dimiliki tersebut dapat dikelola

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (PPG Daljab 2022)

Pada kegiatan ini, Saudara akan memperoleh bimbingan/arahan dari dosen/guru pamong terkait pelaksanaan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi yang nanti akan dituangkan dalam   LK  Hasil Riset Sederhana .   Serangkaian kegiatan eksplorasi alternatif solusi yang akan Saudara lakukan meliputi: Mengelompokkan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk  m enyusun  dan mempersiapkan bahan presentasi  Melakukan kajian literatur untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. Melakukan wawancara terkait alternatif solusi dengan  guru/k epala  s ekolah / pengawas sekolah /rekan sejawat di sekolah , pakar yang ditentukan secara mandiri  untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. dibawah ini adalah contoh LK 2.1 E ksplorasi Alternatif Solusi  

Pengembangan Perangkat Pembelajaran (PPG DalJab Tahun 2022)

Mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran Inovatif) memiliki beban belajar 3 (tiga) sks. Kegiatan pembelajaran matakuliah ini terdiri atas empat langkah: (1) Eksplorasi alternatif solusi (2) Penentuan solusi (3) Pembuatan rencana aksi (4) Pembuatan rencana evaluasi. Kegiatan eksplorasi alternatif solusi dilakukan dengan cara mengeksplorasi sejumlah alternatif solusi untuk penyebab masalah yang sudah ditentukan, melakukan riset dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan lainnya yang relevan, dan melakukan analisis pros dan cons (kekuatan dan kelemahan) masing-masing alternatif solusi.Kegiatan penentuan solusi dilakukan dengan cara melakukan analisis solusi yang paling relevan dari alternatif solusi yang telah dieksplorasi. Pada analisis penentuan solusi tersebut mahasiswa berkonsultasi dengan dosen, instruktur, dan guru pamongnya. Selanjutnya mahasiswa mempresentasikan a