Langsung ke konten utama

Postingan

Hasil Kebudayaan Paleolitikum (Kebudayaan Ngandong&Pacitan)

  a.   Kebudayaan Pacitan                          Kapak Perimbas / Chopper                                                      Kebudayaan   ini berkembang di daerah   Pacitan,   Jawa Timur.   Beberapa    alat   dari   batu    ditemukan   di   daerah    ini. Seorang    ahli,   von   Koenigwald    dalam    penelitiannya    pada tahun   1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau   alat-alat   dari   batu   di   daerah    Punung.   Alat batu itu masih kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung kegunaannya. Alat batu ini sering disebut dengan kapak   genggam atau   kapak   perimbas.   Kapak ini digunakan untuk   menusuk   binatang atau   menggali   tanah   saat   mencari umbi-umbian. Di samping   kapak   perimbas,   di Pacitan   juga ditemukan alat   batu   yang   disebut   dengan chopper   sebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat   serpih. Kapak Genggam b. Kebudayaan Ngandong Artefak Kebudayaan   Ngandong berkembang di daerah Ngandong dan

Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Aksara

Batu Kerbau (Situs Batu Bedil,Tanggamus)           Sebagai manusia yang beragama tentu   kamu sering mendengarkan ceramah   dari guru   maupun tokoh   agama.   Dalam ceramah-ceramah tersebut sering   dikatakan   bahwa   hidup   adalah hanya   sebentar sehingga   tidak   boleh   berbuat menentang   ajaran agama,    misalnya   tidak   boleh   menyakiti   orang    lain,   tidak   boleh rakus,   bahkan   melakukan   tindak   korupsi   yang   merugikan   negara dan   orang   lain. Karena itu dalam   hidup   ini manusia   harus   bekerja keras   dan   berbuat sebaik   mungkin,   saling tolong   menolong. Kita semua   mestinya   takut   kepada   Tuhan Yang Maha   Esa bila berbuat dosa karena melanggar perintah   agama,   atau menyakiti orang lain. sistem kepercayaan manusia zaman praaksara, yang menjadi nenek moyang kita. Perwujudan   kepercayaannya dituangkan dalam berbagai   bentuk   diantaranya karya   seni.   Satu   di antaranya berfungsi   sebagai   bekal   untuk   orang yang meninggal

Manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara.

  1.   Jenis Meganthropus                Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von   Koenigswald   di Sangiran   tahun    1936   dan   1941   yang menemukan fosil rahang   manusia yang berukuran besar. Dari hasil rekonstruksi   ini kemudian   para   ahli menamakan jenis manusia   ini dengan sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya   manusia    raksasa    dari   Jawa.    Jenis   manusia    purba ini   memiliki   ciri rahang    yang   kuat    dan    badannya tegap. Diperkirakan makanan jenis manusia   ini adalah   tumbuh- tumbuhan. Masa   hidupnya   diperkirakan   pada   zaman Pleistosen Awal. 2.   Jenis Pithecanthropus Jenis manusia   ini didasarkan   pada   penelitian   Eugene Dubois tahun   1890   di dekat   Trinil, sebuah   desa   di pinggiran Bengawan   Solo, di wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksi terbentuk kerangka   manusia,   tetapi   masih  terlihat  tanda-tanda kera.  Oleh  karena  itu jenis ini dinamakan Pithecanthropus  erectus, artinya   manusia

Mengenal Manusia Purba (Peneman Situs Sangiran dan Trinil, Jawa Timur)

Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Manusia Purba Sangiran?   Kini Situs   Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh   UNESCO sebagai   warisan budaya   dunia,   tentu   ini sangat membanggakan bangsa Indonesia. Pengakuan tersebut tentu   didasari berbagai pertimbangan yang kompleks.   Satu   di   antaranya karena di wilayah tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan proses kehidupan manusia dari masa lalu. Sangiran telah menjadi sentra   kehidupan manusia   purba. Berbagai   penelitian   dari para   ahli juga dilakukan di sekitar Sangiran.Beberapa temuan fosil di Sangiran telah mendorong para ahli untuk terus melakukan   penelitian termasuk   di luar Sangiran. Dari Sangiran kita mengenal beberapa jenis manusia purba di Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia, Situs Manusia Purba   Sangiran    dikembangkan   sebagai    pusat    penelitian    dalam negeri   dan   luar   negeri,   serta   sebagai    tempat wisata.   Selain   itu Sangiran jug

Tentang Guru Penggerak

  Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan langkah strategis dari pemerintah Republik Indonesia dengan mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanannya program guru penggerak adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik. Program PGP diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing. Merujuk dari uraian di atas, agar Program PGP dapat berjalan dengan

E-Modul Sejarah Indonesia (Peran Tokoh Dalam Mempertahankan Keutuhan Bangsa dan Negara)

Download disini 

E-Modul Sejarah Indonesia Kelas XII ( Masa Demokrasi Liberal)

Download disini

E-Modul Sejarah Indonesia Kelas XII (Disintegrasi Bangsa)

Download disini

E-Modul Sejarah Indonesia Kelas XI (Perang melawan Kolonialisme Belanda)

  Download disini

Terbentuknya Kepulauan Indonesia

                   S ejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui p r oses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi   didiami manusia,   kepulauan ini hanya   diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat   kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus menerus   untuk   menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga   makhluk   hidup   dapat   bertahan dan   berkembang biak mengikuti seleksi alam.  Gugusan kepulauan ataupun wilayah   maritim   seperti   yang kita temukan sekarang   ini terletak   di antara   dua   benua   dan   dua samudera, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudera   Hindia di barat   dan   Samudera   Pasifik di belahan   timu r . Faktor letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sekarang. Namun   sebelum   itu   marilah   kita   sebentar  berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama u