Langsung ke konten utama

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan Belanda

A. Strategi Perjuangan Mengahadapi Sekutu dan Belanda
Secara umum ada 2 bentuk strategi perjuangan menghadapi ancaman Belanda dan sekutu.
1. Perjuangan bersenjata / Fisik . Perjuangan ini terjadi setelah proklamasi kemerdekaan. Belanda dan sekutunya masih tidak menerima bahwa Indonesia telah merdeka.
2. Perjuangan melalui perundingan / diplomasi. Perjuangan ini dilakukan dengan perundingan untuk menyelesaikan masalah. Upaya dengan melakukan perundingan dianggap lebih efektif karena tidak memakan banyak korban jiwa.

     B. Kedatangan Sekutu
Kedatangan sekutu ke Indonesia dikarenakan Sekutu menganggap bahwa Negara –Negara bekas jajahan Jepang merupakan tangung jawab Sekutu untuk melakukan pelucutan senjata. Kemudian pada tanggal 29 September 1945 tibalah pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies / pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia untuk menerima kekuasaan dari Jepang)  di Tanjung Priok, Jakarta di bawah pimpinan Letjend Sir Philip Chistison.
Pasukan AFNEI di bagi menjadi 3 divisi yang bertempat di Jakarta, Surabaya dan Medan. Kedatangan sekutu ke Indonesia semula mendapatkan sambutan hangat dari rakyat Indonesia, seperti kedatangan Jepang dulu. Akan tetapi setelah diketahui mereka datang disertai orang-orang NICA (Netherlands Indies Civil Administration / Pemerintahan Sipil Hindia Belanda), sikap rakyat Indonesia berubah menjadi penuh kecurigaan dan terjadilah pertempuran diberbagai daerah.

C. Perjuangan Bersenjata diberbagai Daerah
1. Pertempuran Surabaya, 10 November 1945
Sebab ; Ultimatum sekutu tgl 9 November agar semua pimpinan dan orang-orang yang bersenjata harus lapor, menyerahkan senjata, menyerahkan diri ditempat yang ditentukan dengan batas waktu tgl 10 November jam 06.00. Akan tetapi seluruh Arek-arek Surabaya menolak Ultimatum tersebut hingga terjadilah pertempuran hebat untuk pertama kalinya pasca Indonesia Merdeka hingga menewaskan Jenderal tentara Inggris, Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby di Surabaya.
Tokoh : - Moestopo
- Bung Tomo
- Mayjend Sungkono
- Abdul Wahab

2. Pertempuran Ambarawa 20 November 1945 - 15 Desember 1945
Pertempuran Ambarawa ini terjadi pada tanggal 20 November 1945. Dan berakhir hingga tanggal 15 Desember 1945, antara pasukan TKR (Indonesia) melawan pasukan sekutu (Inggris). Penyebab terjadinya pertempuran ambarawa adalah karena pihak sekutu ternyata tidak menepati perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Sehingga pada tanggal 20 November 1945, meletuslah pertempuran Ambarawa yaitu pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan pihak sekutu dari Inggris.
Tokoh : - Letkol Isdiman
-  Kolonel Sudirman
-  M Sarbini 

3. Pertempuran Medan Area 1 Desember 1945
pertempuran Medan area diawali dengan kedatangan pasukan Sekutu pada 9 Oktober 1945 di Sumatra Utara. Pasukan tersebut dipimpin oleh Brigadir Jenderal T. E. D Kelly. Ada beberapa Hal yang menyebabkan terjadinya pertempuran ini yaitu
1. Kedatangan Tentara Inggris (Sekutu) yang diboncengi NICA
2. Ulah seorang penghuni yang merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang  dipakai pemuda Indonesia
3. Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia
  Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia supaya menyerahkan senjata kepada Sekutu, tetapi ultimatum tersebut tidak pernah dihiraukan. Sekutu kemudian memasang papan yang bertuliskan “  Fixed Boundaries Medan Area” atau batas resmi wilayah Medan di berbagai pinggiran dari kota Medan. Hal ini merupakan tantangan bagi para pemuda Medan.
Tokoh-tokoh
1.   Brig. T.E.D. Kelly
2.   Ahmad Tahir
3.   Teuku Muhammad Hasan
4.   Abdul Karim M. S.
5.   Dr. Ferdinand Lumbantobing
6.   R. Soehardjo Hardjowardojo
7.   Jenderal Suhardjo Hardjo Wadjojo

4. Bandung Lautan Api
Istilah Peristiwa Bandung Lautan Api dikenal berkat sebuah artikel yang ditulis oleh Atje Bastaman, seorang wartawan muda dari kotan Soeara Merdeka. Ia melihat peristiwa terbakarnya Bandung dari atas bukit Gunung Leutik, Garut. Ketika tiba di Tasikmalaya keesokan harinya, Atje langsung menulis apa yang disaksikan tersebut dan memberi judul tulisannya Bandoeng Djadi Laoetan Api yang terbit di harian tersebut pada 26 Maret 1946. Karena keterbatasan ruangan di koran tersebut maka judul artikelnya harus dipangkas menjadi Bandoeng Laoetan Api.
Tentara Sekutu memasuki Bandung pada tanggal 17 Oktober 1945 yang dipimpin Jendral Hawtorn. Kedatangan sekutu diboncengi oleh NICA yang dipimpin Kapten Gray. Untuk memperlancar pasukan Sekutu memasuki Bandung, tentara Jepang melakukan pembersihan kota. Pada tanggal 21 November 1945, sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat bandung mengosongkan Bandung bagian utara selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Akan tetapi, ultimatum tersebut ditolak rakyat di Bandung. Akibatnya, terjadi pertempuran besar dan kecil di beberapa tempat di Bandung.
Tokoh-tokoh
1.      Kolonel Abdul Haris Nasution
2.      Muhammad Toha
3.      Mayor Rukana
4.      Atje Bastaman
5.      Sutan Sjahrir
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

  1. . Aset Sumber Daya Manusia Aset Sumber Daya Manusia adalah sesuatu yang dimiliki dari manusia, misalnya daya pikir, ide, pendapat, dan tenaga yang bisa melakukan berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk apapun. Didalam ruang lingkup sekolah SDM pun harus bisa dilakukan sebaik mungkin. Terlebih orang-orang yang berada dalam bidang pendidikan harus memiliki kompeten dan integritas yang tinggi dalam bidangnya. Seperti halnya yang ada disekolah kami, bagaimana seorang Guru Sejarah bisa merangkap menjadi Konten Creator, ataupun guru TIK bisa menjadi seorang ahli musik. Hal-hal yang demikian tentunya bisa membuat sekolah itu sendiri mendapatkan SDM yang luar biasa dan merupakan aset berharga  yang dimiliki sekolah tersebut 2. Aset Sumber Daya Alam Aset Sumber Daya Alam adalah  segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam menjadi aset sekolah ketika aset yang dimiliki tersebut dapat dikelola

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (PPG Daljab 2022)

Pada kegiatan ini, Saudara akan memperoleh bimbingan/arahan dari dosen/guru pamong terkait pelaksanaan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi yang nanti akan dituangkan dalam   LK  Hasil Riset Sederhana .   Serangkaian kegiatan eksplorasi alternatif solusi yang akan Saudara lakukan meliputi: Mengelompokkan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk  m enyusun  dan mempersiapkan bahan presentasi  Melakukan kajian literatur untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. Melakukan wawancara terkait alternatif solusi dengan  guru/k epala  s ekolah / pengawas sekolah /rekan sejawat di sekolah , pakar yang ditentukan secara mandiri  untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. dibawah ini adalah contoh LK 2.1 E ksplorasi Alternatif Solusi  

Aset – aset dalam sebuah komunitas

  Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan . Menurut Green dan Haines (2002) dalam  Asset building and community development,  ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu : 1.    Modal Manusia Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang. Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuat