Langsung ke konten utama

Postingan

1.3 Penentuan Penyebab Masalah (PPG Daljab tahun 2022)

Setelah pembelajaran sebelumnya kita sudah membahas tentang Identifikasi Masalah dan Eksplorasi Penyebab Masalah Pada kegiatan ini, kita diminta untuk melakukan diskusi mengenai bagaimana  m engklasifikasi/ mengelompokkan/ mengkonsultasikan penyebab masalah  yang telah diidentifikasi .  Dibawah ini sudah ada Contoh LK 1.3 Tentang Penentuan Penyebab Masalah

1.2 Eksplorasi Masalah (Kajian Literatur dan Hasil Wawancara) PPG DALJAB 2022

Pada kegiatan ini, yang pertama kita akan melakukan apersepsi terkait dengan kegiatan eksplorasi penyebab masalah. Selanjutnya, Saudara akan memperoleh penjelasan mengenai pengelompokkan masalah yang diidentifikasi pada langkah Identifikasi Masalah. Kemudian yang kedua, kita akan mempresentasikan hasil kajian literatur dalam mengeksplor penyebab masalah yang diidentifikasi. Jika Saudara tidak sedang presentasi, maka sampaikanlah masukan dan atau tanggapan kepada peserta yang melakukan presentasi untuk menyempurnakan hasil kajian literaturnya. Dan yang ketiga kita akan melakukan diskusi bersama mahasiswa lain dan dosen/guru pamong secara tatap maya mengenai proses dan hasil wawancara dengan guru/Kepala Sekolah/ Pengawas Sekolah/rekan sejawat di sekolah mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Sampaikanlah masukan dan atau tanggapan kepada hasil wawancara peserta lain sebagai bahan untuk lebih menyempurnakan hasil pekerjaannya.

1.1 Identifikasi Masalah (PPG DALJAB)

Pada kegiatan ini, Saudara akan memperoleh penjelasan mengenai  overview  kegiatan identifikasi masalah, kemudian  menyimak, mencermati, mencatat hal-hal penting pada orientasi dan apersepsi Mata Kuliah  Pendalaman Materi  ( Analisis materi pembelajaran berbasis masalah, literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi- High Order Thinking Skills ) .  CONTOH LK. 1.1. Identifikasi Masalah

PPG DALAM JABATAN TAHUN 2022

             Program Penndidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk guru dalam jabatan yang memenuhi persyaratan agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar pendidikan guru. Program PPG yang dilaksanakan ini  dinamakan Pendidikan Profesi Guru Kategori I. Program ini dirancang agar guru memiliki kemampuan literasi teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology literacy), inovasi (innovation), serta keterampilan berbahasa  (language skills) yang digunakan untuk mengelola pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).  Dengan demikian lulusan yang dihasilkan memiliki karakter unggul, kompetitif, dan cinta tanah air.  Selain itu lulusan juga memiliki kemampuan era revolusi industri 4.0 yang mengutamakan berpikir kritis (critical thinking), pemecahan masalah (problem solving), komunikasi (communication), kolaborasi(collab

Pembelajaran Berdiferensiasi itu apa?

A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi           Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Namun demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, dimana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan. Bukan. Guru tentunya bukanlah

Respon Internasional Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

         Percaya enggak sih untuk menghilangkan suatu bangsa pihak musuh enggak perlu melakukan serangan militer, tapi cukup menghilangkan masa lalunya, yakni sejarah bangsanya. Maka tak heran Bung Karno menyerukan “Jas Merah” atau “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”. Ngomongin sejarah Indonesia, tak akan lengkap bila tak mengulik bagaimana setelah Proklamasi, negara-negara lain mengakui Indonesia sebagai sebuah negara merdeka. Pengakuan Kemerdekaan RI dari Berbagai Negara Syarat Sah Berdirinya Negara:         a) memiliki wilayah yang berdaulat         b) terdapat rakyat yang mendiami wilayah         c) memiliki pemerintah dan pemerintahan         d) memiliki undang-undang         e) pengakuan kedaulatan atau kemerdekaan oleh negara lain baik secara de facto maupun de jure. 1. MESIR           Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto pada tanggal 22 Maret 1946.Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari keberada

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Manajemen Risiko

  Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah manajemen pendidikan yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan mutu sekolah, manajemen risiko merupakan salah satu hal  wajib yang harus dilakukan dalam merencanakan program sekolah. Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah. Labombang (2011: 39) berpendapat bahwa walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana. Dalam Prinsip Dasar Manajemen risiko (2019:3)  Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Risiko dalam sebuah program merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala  sesuatu yang  kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendi

LAPORAN (Reporting)

Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan. Laporan merupakan alat bagi pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu laporan harus akurat, lengkap, dan objektif. Dalam prakteknya, laporan adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan. Laporan menyajikan informasi dengan cara yang sangat khusus. Informasi yang terkandung dalam laporan sesungguhnya telah ditulis dan dikumpulkan dalam kertas kerja.  Pada dasarnya laporan merupakan gambaran tentang apa (what) yang telah terjadi, di mana (where) kejadian tersebut berlangsung, bilamana (when) kejadian itu terjadi dan mengapa (why) hal itu terjadi, siapa (who) yang bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah ter

PEMBELAJARAN (Learning)

  Dr Roger Greenaway seoarang ahli di bidang pelatihan guru dan sebagai fasilitator merancang kerangka kerja pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model. Keempat F adalah: Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan Model ini dapat digunakan untuk berpikir dan merefleksikan situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Model ini mudah diingat dan membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari refleksi perlu ditinjau kembali pemikiran yang dimiliki.   Untuk masing-masing bagian sejumlah pertanyaan bermanfaat diuraikan di bawah ini.  Fakta ( Fact ) F pertama merupakan fakta yaitu memeriksa urutan peristiwa dan momen-momen penting untuk menarik dan melihat fakta fakta. Membuat