Langsung ke konten utama

Menciptakan budaya positif disekolah melalui kesepakatan kelas

Budaya positif belakangan ini menjadi sebuah praktik pendidikan yang dirasakan memberi efek positif bagi anak-anak. Dengan menerapkan di siplin positif di sekolah, di rumah maupun tempat lain diharapkan anak-anak mampu, mengembangkan perilaku positif yang bertahan untuk jangka panjang, mengembangakan kemampuan untuk mengelola diri dan tahan terhada godaan/kesulitan dan mengembangkan motivasi internal dengan pembiasaan sejak dini.  Ketiga hal tersebut dapat dibentuk dengan membangun sebuah komunikasi yang positif antara guru,murid hingga orangtua-anak. Komunikasi yang positif ditandai dengan saling memanusiakan hubungan sebagai salah satu pondasinya. 

Budaya positif diskeolah semakin ramai diperbincangkan oleh para Guru seiring dengan Program Pemerintah yakni Pendidikan Guru Penggerak. Program ini dibuat untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas. Pembelajaran tersebut terfokus pada siswa dengan menggerakkan ekosistem pembelajaran yang lebih baik. kita sebagai Guru Penggerak sangat perlu memahami bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat teraktualisasi dalam nilai nilai dan peran kita sebagai Guru Penggerak sehingga kita juga dapat secara langsung menerapkan Budaya Positif di sekolah kita masing-masing dengan menerapkan disiplin positif bukannya dengan hukuman. Disiplin Positif bukanlah Membiarkan anak melakukan apapun yang mereka mau, Budaya positif adalah Membantu anak mengembangkan kontrol diri sepanjang waktu serta mengajarkan sikap saling menghormati dan menghargai baik kepada Guru maupun kepada teman sebaya.

 Terlahir dari itu semua, saya disini melakukan penerapan Budaya Positif disekolah dengan kesepakatan kelas yang kemudian dipajang di dinding kelas, hal-hal tersebut terdiri dari ;

1. Menjaga kebersihan dan ketertiban kelas

Sekolah yang bersih akan membuat kita nyaman berkegiatan di sekolah. Selain kenyamanan yang terjaga, sekolah yang bersih juga membuat kita terhindar dari penyakit. Menjaga kebersihan sekolah itu sangat mudah, Hanya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melaksanakan piket sesuai tanggung jawabnya itu sudah bisa dikatakan sebagai menjaga kebersihan dan ketertiban kelas. Yuk, Lakukan bersama-sama dikelasmu ya.

2. Menghormati dan Menghargai Guru ketika belajar

Menghormati guru adalah suatu kewajiban. Guru merupakan sosok yang harus selalu dimuliakan karena memiliki peran penting dalam kehidupan. Guru tidak hanya orang-orang yang secara langsung mengajarkan kita, akan tetapi juga semua orang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menuntun umat. Mengapa guru harus dihargai, karena mereka telah mengajarkan ilmu kepada kita. Jika tanpa jasa mereka kita akan tersesat dalam kebodohan, atau minimal akan selalu merasa benar dengan kebodohan yang kita alami. Guru merupakan orang tua kita saat disekolah, maka dari itu seharusnya kita patuh dan taat kepada mereka selayaknya kita patuh pada orang tua.

Hal-hal sederhana yang bisa lakukan sebagai peserta didik dalam bentuk rasa menghargai dan menghormati lepada guru adalah :

1. Berkata lemah lembut kepada guru kita

2. Mendengarkan dengan baik nasehat guru, serta tidak membantah walapun kita tidak setuju

3. Cium tangan  guru kita sebagai bukti hormat kita terhadap mereka

4. Mendengarkan dengan baik penjelasan guru ketika mengajar

3. Mendukung dan Menguatkan sesama teman

Manusia dalam berinteraksi dan berteman saling memberikan pengaruh luar biasa. Teman yang baik dan bijak, akan selalu memperkuat tekad islah dan kesempurnaan dalam diri manusia. Dia akan membantu dalam perjalanan meniti kebahagiaan, dan sebaliknya, teman yang buruk akan menjerumuskan manusia. Ketika angin bertiup melintasi selokan, maka bau busuk dan tidak sedap yang akan tercium. Akan tetapi ketika angin berhembus dari taman bunga, maka aroma harum kesegaran yang akan dicium manusia. Berteman juga demikian. Orang yang baik akan memberikan pengaruh yang baik, sementara teman yang buruk akan merusak akhlak dan jiwa seseorang.

4. Menjalin kerjasama yang baik diantara sesama peserta didik

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara individu atau kelompok sosial untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya. Adapun bentuk-bentuk kerjasama manfaatnya cukup besar bagi para peserta didik seperti Dapat Menumbuhkan Rasa Persatuan dan Nasionalisme, adanya Kolaborasi Ide yang Kreatifn, serta Pekerjaan Menjadi Lebih Cepat Selesai. Seperti pepatah Inggris mengatakan, Together we are Stronger (Bersama kita kuat)

5. Mengerjakan tugas tepat waktu

Menyelesaikan tugas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam belajar, yang dilakukan baik di dalam maupun di luar jam sekolah Dengan adanya tugas yang diberikan oleh guru pada siswa, seorang siswa diharapkan akan dapat lebih paham terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Agar siswa berhasil dalam belajar, maka ia harus dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya, baik dalam proses pengerjaannya maupun pengumpulannya. Dalam mengerjakan tugas hendaknya tidak ditunda-tunda karena dengan menunda-nunda pekerjaan seringkali membuat kita menjadi malas untuk mengerjakannya.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah

  1. . Aset Sumber Daya Manusia Aset Sumber Daya Manusia adalah sesuatu yang dimiliki dari manusia, misalnya daya pikir, ide, pendapat, dan tenaga yang bisa melakukan berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bentuk apapun. Didalam ruang lingkup sekolah SDM pun harus bisa dilakukan sebaik mungkin. Terlebih orang-orang yang berada dalam bidang pendidikan harus memiliki kompeten dan integritas yang tinggi dalam bidangnya. Seperti halnya yang ada disekolah kami, bagaimana seorang Guru Sejarah bisa merangkap menjadi Konten Creator, ataupun guru TIK bisa menjadi seorang ahli musik. Hal-hal yang demikian tentunya bisa membuat sekolah itu sendiri mendapatkan SDM yang luar biasa dan merupakan aset berharga  yang dimiliki sekolah tersebut 2. Aset Sumber Daya Alam Aset Sumber Daya Alam adalah  segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam menjadi aset sekolah ketika aset yang dimiliki tersebut dapat dikelola

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (PPG Daljab 2022)

Pada kegiatan ini, Saudara akan memperoleh bimbingan/arahan dari dosen/guru pamong terkait pelaksanaan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi yang nanti akan dituangkan dalam   LK  Hasil Riset Sederhana .   Serangkaian kegiatan eksplorasi alternatif solusi yang akan Saudara lakukan meliputi: Mengelompokkan eksplorasi alternatif solusi sebagai bahan untuk  m enyusun  dan mempersiapkan bahan presentasi  Melakukan kajian literatur untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. Melakukan wawancara terkait alternatif solusi dengan  guru/k epala  s ekolah / pengawas sekolah /rekan sejawat di sekolah , pakar yang ditentukan secara mandiri  untuk mengeksplor alternatif solusi sebagai bahan untuk menyusun dan mempersiapkan bahan presentasi LK alternatif solusi. dibawah ini adalah contoh LK 2.1 E ksplorasi Alternatif Solusi  

Aset – aset dalam sebuah komunitas

  Dalam mengatasi tantangan pada pendekatan tradisional yang digunakan untuk mengatasi permasalahan perkotaan, di mana penyedia jasa dan lembaga donor lebih menekankan pada kebutuhan dan kekurangan yang terdapat pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan dan pedesaan . Menurut Green dan Haines (2002) dalam  Asset building and community development,  ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu : 1.    Modal Manusia Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang. Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuat